Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik Sistem Wick/Sumbu
Petik.net -
Hidroponik Sistem Wick atau sistem Sumbu paling banyak dipraktekan oleh pemula yang gres mencoba menanam hidroponik untuk pertama kalinya, selain tidak memerlukan modal yang besar, hidroponik sistem wick bisa memakai barang-barang bekas yang ada di rumah, mirip bekas air mineral, bekas pipa, dirigen dan lain sebagainya.
A. Kelebihan Sistem Wick
Karena mampu memanfaatkan barang-barang/wadah bekas yang ada di rumah.
Karena umumnya sistem wick memakai wadah-wadah dengan ukuran kecil, kita bisa meletakan di beberapa sudut pekarangan yang tidak terlalu luas yang penting terkena cukup sinar matahari setiap harinya.
Instalasi hidroponik sistem wick terbilang cukup mudah, hanya dengan menyediakan wadah yang dapat menampung air, netpot yang mampu kita buat dari wadah-wada bekas ice ceream serta sumbu dari kain planel atau kain yang mampu menyerap air itu sudah cukup. sangat gampang sekali instalasinya
5. Hama tidak cepat menyebar
Hama yang menyerang akar tidak cepat menyebar ke tumbuhan lainnya dikarenakan menggunakan wadah yang berbeda.
6. Bisa memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar rumah
Kelebihan lainnya dari sistem wick yaitu, kita bisa memanfaatkan segala macam barang-barang yang ada di rumah yang mampu menampung air apapun itu sehingga akan hemat biaya.
B. Kekurangan / Kelemahan Sistem Wick
2. Praktis terkena busuk akar
Yang kedua kelemahan dari sistem wick adalah jikalau kita kurang telaten, tanaman mudah terkena hama yang menyerang akar yakni anyir akar yang disebabkan oleh air nutrisi yang sangat jenuh, dan suhu tinggi yang kita biarkan. biasanya flora akan menguning pada kesannya mati.
Untuk menghindarinya kita harus sering mengobok-obok air nutrisi serta wadah tanam harus terdapat pentilasi yang cukup.
3. Tanaman terkadang sulit berkembang.
Tanaman hidroponik yang ditanam pada sistem wick terkadang sulit berkembang kurus dan kerdil, biasanya dikarenakan alasannya adalah air kekurangan oksigen, suhu air sering panas dikala kita jarang mengobok-obok air dalam wadah sistem wick.
Kelebihan dan kekurangan sistem NFT
Sistem NFT ialah sebuah sistem tanam hidrponik yang menggunakan pipa atau gully sebagai talang instalasi, dalam sistem NFT air mengalir menggunakan pompa dan alirannya sangat tipis sekali, tujuannya biar akar flora selain mendapatkan nutrisi dan air yang cukup juga menerima suplai oksigen yang sangat baik.
Sistem NFT banyak dipilih oleh petani hidrponik berpengalaman skala besar alasannya adalah jadinya sangat optimal, namun begitu sistem NFT mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
A. Kelebihan sistem NFT.
Berikut yakni kelebihan sistem hidroponik NFT
1. Tumbuh kembang tumbuhan lebih maksimal
Tumbuh kembang tanaman umumnya lebih maksimal, alasannya adalah tanaman akan menerima pasokan air, nutrisi dan oksigen yang sangat memadai.
2. Tidak terlalu banyak menghabiskan pupuk nutrisi.
Karena sistem NFT menggunakan fatwa air yang sangat tipis, sehinngga kebutuhan larutan nutrisi mampu lebih di minimalisir namun kebutuhan nutrisi terserap sempurna sehingga tidak menghipnotis tumbuh kembang tumbuhan.
3. Pemeliharan yang lebih mudah
Pemeliharaan NFT lebih mudah terutama ketika ingin mengontrol nilai Kandungan nutrisi, cukup dilakukan dibak penampungan, maka semua tanaman seragam akan menerima distribusi nutrisi dengan nilai ppm yang merata.
4. Resiko pengendapan kotoran dalam guli sedikit
Kotoran di dalam talang atau pipa umumnya disebabkan oleh endapan nutrisi yang sudah terlalu lama digunakan tanpa dikuras, untuk NFT resiko endapan nitroso dalam pipa atau guly mampu diminimalisir sebab fatwa air mengalir secara terus menerus tanpa ada yang tergenang.
B. Kekurangan Sistem NFT Hidrponik
Sementara kekurangan atau kelemahan sistem NFT hidrponik yaitu seabgai berikut:
1. Sangat tergantung dengan Listrik
Sistem NFT memakai pompa untuk mengalirkan air, jika listrik mati maka pompa akan ikut mati artinya tumbuhan tidak akan menerima pemikiran nutrisi, sehingga jika dibiarkan dalam waktu yang lama tumbuhan mampu layu dan mati.
2. Penyebaran penyakit Cepat
Jika satu tumbuhan terkena hama mirip hama yang menyerang akar, akan mudah sekali menyebar ke tumbuhan yang lain. untuk menghindarinya bila terdapat satu flora terkena hama yang menyerang akar terutama, lebih baik pribadi buang.
4. Biaya Instalasi mahal
Biaya instalasi untuk sistem NFT terbilang cukup mahal, alasannya umumnya pipa instalasinya memakai Gully yang dasarnya rata dan harganya relatif mahal serta susah untuk didapat.
5. Tanaman bisa mati kalau pompa mati.
Karena dalam sistem NFT tidak terdapat air yang tergenang, hanya aliran air saja, ini menjadi salah satu kelemahannya sistem NFT sangat tergantung pada pompa, bila pompa mati otomatis tanaman tidak akan mendapatkan ajaran air, bila dibiarkan flora mampu layu dan mati.
3. Kelebihan dan kekurangan sistem DFT
Satu lagi sistem yang instalasinya menggunakan pipa yakni sistem DFT (Deep Flow Technique), sama halnya dengan sistem NFT, namun di dalam sistem DFT dibuat ada air nutrisi yang sebagian tergenang di dalam pipa walaupun air sama-sama mengalir.
Seperti halnya sistem yang lain, sistem DFT juga selain memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan, berikut yakni kelebihan dan kelemahan sistem DFT yang harus anda ketahui.
A. Kelebihan Sistem DFT
Berikut yaitu beberapa kelebihan sistem DFT antara lain:
a. Masih aman walaupun pompa mati.
Pada sistem DFT alasannya adalah ada air yang tergenang sebagian di pipa instalasi, ini menjadi salah satu kelebihannya, apabila pompa mati tanaman tetap menerima asupan nutrisi dari air nutrisi yang tergenang.
b. Pertumbuhan tumbuhan lebih optimal
Karena air yang mengalir mengandung oksigen sehingga tumbuhan selain mendapatkan air dan nutrisi juga mendapatkan oksigen yang cukup.
c.Panen lebih seragam
pada sistem DFT panen akan lebih seragam sebab setiap flora mendapatkan nutrisi yang sama, kecuali bila kwalitas benihnya jelek.
c. Pemeliharaan yang gampang.
Pemelihraan DFT sangat mudah, terutama yang berkaitan dengan kontrol nutrisi, cukup mengontrol air nutrisi dalam penampung sudah cukup.
d. Umur panen lebih cepat
Tanaman yang ditanam dengan sistem DFT umumnya pertumbuhannya lebih cepat sehingga lebih cepat panen.
B. Kekurangan Sistem DFT
Berikut yakni kekurangan sistem DFT
a. Pipa kotor
Ada saatnya seiring lamanya dipakai, pipa yang digunakan akan kotor dan perlu dikuras serta dibersihkan, baik kotor karena endapan nutrisi yang sudah sangat usang, atau karena lumut.
b. Cukup repot dalam mengatur Kadar PPM air nutrisi pada saat isi ulang.
Kadang sasaran PPM yang diinginkan meleset itu disebabkan ada air yang masih tergenang di pipa sehingga saat bercampur di tandon ppm menjadi berubah tidak sesuai dengan nilai ppm yang ditargetkan akibatnya harus dikira-kira lagi hingga keseluruhan ppm baik air ditandon maupun yang tergenang di pipa menjadi Sama.
c.Lebih banyak membutuhkan air dan nutrisi.
Karena pada sistem hidroponik DFT ada air yang tergenang di pipa dan juga di tandon, kebutuhan air menjadi lebih banyak, sehingga kebutuhan nutrisipun semakin banyak sesuai dengan kapasitas air.
d. Hama cepat menyebar
Hama yang menyerang akar pada sistem DFT akan cepat menyebar dikarenakan anutan air yang sama, oleh alasannya adalah itu jika ada satu tanaman hidroponik pada sistem dft terkena hama yang menyerang akar harus segera dibuang.
Kekurangan dan Kelebihan sistem hidroponik Rakit Apung
Sistem rakit apung adalah sistem hidroponik yang memanfaatkan genangan air yang ditutup styrofoam yang diletakan mengapung diatas permukaan air,sistem hidroponik rakit apung sangat banyak digunakan alasannya adalah kepraktisannya.
Kelebihan shidroponik sistem rakit apung.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari sistem hidroponik rakit apung:
a. Pemeliharaan yang sangat mudah
Pemeliharaan hidroponik sistem rakit apung terbilang sangat gampang
b. Tanaman dapat tumbuh merata
Tanaman hidroponik yang ditanam dalam sistem rakit apung mampu tumbuh merata karena mendapatkan nutrisi dari sumber yang sama untuk setiap flora.
c. Bak mampu digunakan lebih dari satu kali tanam.
Selema air nutrisi dalam bak rakit apung masih higienis, air masih terus bisa dipakai untuk musim tanam berikutnya tidak perlu diganti, cukup ditambah.
Kekurangan rakit apaung.
Sementara kekurangan dari sistem rakit apung adalah sebagai berikut:
a. Biaya instalasi mahal.
Sistem Rakit apung terbaru umumnya memakai minimal 2 pompa yang diletakan secara berhadapan di pojok bawah kiri dan pojok atas kanan. dengan tujuan agar air tersirkulasi dengan baik dan supaya air cukup mengandung oksigen untuk akar, tentunya jumlah pompa menyesuaikan dengan panjangnya bak penampungan semakin luas maka pompa yang dipakai mampu lebih dari 2 dan secara otomatis memerlukan modal yang lebih besar lagi.
b. Memerlukan air yang banyak.
Tinggi air pada bak penampungan rakit apung minimal 15 centimeter hingga 20 cm, semakin luas bak penampungan maka kebutuhan air akan semakin banyak.
c. Penyakit cepat menyebar
Jika satu tanaman dalam sistem rakit apung terserang hama, misal bacin akar yang disebabkan oleh basil atau jamur, maka jikalau dibiarkan penyebarannya akan cepat, untuk mengatasinya kalau sudah terlalu parah, seluruh air nutirsi dalam bak harus diganti dengan yang baru.