Mahfud Md Tolak Ajakan PKS Jadi Cawapres Anies Baswedan, Benarkah?

Redaksi PetiknetRabu, 19 April 2023 | 02:33 WIB
Foto: Mahfud Md bersama PKS (dok. istimewa)
Foto: Mahfud Md bersama PKS (dok. istimewa)

Petik.net - Menko Polhukam, , mengonfirmasi bahwa dirinya baru-baru ini dikunjungi oleh Presiden , Ahmad Syaikhu. Pertemuan tersebut membahas tentang kalender politik 2024.

“Pada tanggal 15 April yang lalu, saya menerima kunjungan dari Presiden , Pak Syaikhu. Beliau datang bersama dengan sahabat saya sejak saya masih di DPR tahun 2004-2008, yaitu Almuzammil Yusuf yang juga merupakan Wakil Presiden PKS. Selain itu, ada juga wasekjen dan aktivis PKS Yogya, Abdul Azis,” kata pada Selasa (18/4/2023).

“Kami berdiskusi tentang kalender politik 2024. Saya mengatakan bahwa Pemilu 2024 pasti akan terjadi. Pemerintah akan mengawal kalender konstitusional itu,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, juga menyampaikan pandangannya mengenai masa depan Indonesia. Selain itu, dia juga menerima buku dari PKS yang berjudul “Merawat Indonesia.”

“Tidak hanya membahas kalender politik, kami juga membicarakan masa depan Indonesia. Saya menerima sebuah buku dari PKS yang berjudul ‘Merawat Indonesia',” ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai tawaran untuk menjadi , Mahfud mengatakan bahwa hal tersebut hanya dibicarakan secara singkat.

Menurutnya, yang penting adalah agar koalisi tiga partai pendukung Anies tetap solid dan tidak menggaet dari luar parpol koalisi.

“Mengenai pasangan capres/cawapres, itu hanya pembicaraan singkat. Saya mengatakan bahwa yang penting adalah menjaga agar koalisi tiga partai pendukung Anies tetap solid, sehingga tiket yang sudah di tangan tidak hilang. Jangan sampai mengajak cawapres dari luar parpol, namun malah mengakibatkan koalisi pecah,” ujarnya.

Mahfud mengaku bahwa ia tidak memberikan jawaban pasti mengenai tawaran tersebut. Sebagai seorang bagian dari pemerintah, fokusnya saat ini adalah untuk mengawal agar pemilu berlangsung sesuai dengan jadwal.

“Saya tidak memberikan jawaban pasti mengenai tawaran tersebut. Karena fokus saya saat ini adalah untuk mengawal pemilu agar berlangsung sesuai dengan kalender,” tambahnya.

Sebelumnya, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Mahfud dalam beberapa hari terakhir.

Tujuannya adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus bertanya mengenai ketertarikan Mahfud menjadi calon wakil presiden .

“Saya khususnya hari-hari ini banyak bersilaturahim dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan, tentu ini banyak yang muncul-muncul di survei-survei. Nah, itu saya berusaha untuk mendatangi,” kata Syaikhu kepada wartawan di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).

Syaikhu menyebut kedatangan dirinya ke tokoh-tokoh potensial akan dilaporkan ke Majelis Syuro PKS. Ia menyebut ada tokoh yang ingin disebutkan secara langsung, namun adapula yang tidak.

“Berkomunikasi dan mungkin setelah lengkap saya akan melaporkan kepada Ketua Majelis Syuro dan akan dibawa ke musyawarah Majelis Syuro. Banyak tokoh-tokoh, ada yang ingin disebutkan secara langsung ada juga yang tidak. Saya kira nggak perlu disebutkan, tapi sebagiannya sudah muncul barangkali di media-media,” tutur Syaikhu.

Ia kemudian ditanya apakah salah satu tokoh yang datang adalah . Syaikh membenarkan hal tersebut.

Ia menyebut pertemuan dengan Mahfud untuk berbagi pandangan sekaligus menanyakan minat Mahfud menjadi cawapres Anies.

“Itu tadi kita bilang, kita silaturahim ke Pak Mahfud, tokoh-tokoh yang lain juga akan kita datangi silaturahim. Kita minta tanggapannya, kita minta sharingnya, bahkan kita tanya juga minatnya untuk mencawapreskan. Karena saya saat ini fokusnya mencari cawapres,” imbuh Syaikhu.