Kontroversi lainnya terkait dengan gaya penulisan yang digunakan oleh Pramoedya Ananta Toer dalam novel ini. Gaya penulisan yang terkesan kritis dan mengkritik sistem politik dan sosial pada saat itu juga menuai kritik dari sebagian masyarakat.
Meskipun demikian, novel Bumi Manusia tetap diakui sebagai salah satu karya sastra terbaik dalam sejarah sastra Indonesia. Meskipun ada kontroversi yang muncul seiring dengan penerimaan publik terhadap novel ini, hal tersebut tidak mengurangi nilai sastra dari novel Bumi Manusia.
Adaptasi Novel Bumi Manusia ke dalam Film
Setelah sukses besar sebagai karya sastra, novel Bumi Manusia kemudian diadaptasi ke dalam bentuk film pada tahun 2019. Adaptasi ini menjadi sebuah proyek besar yang menarik perhatian masyarakat Indonesia dan mengundang berbagai perbincangan.
Dalam hal pengambilan sudut pandang, film Bumi Manusia dan novelnya mempunyai perbedaan. Dalam novel, pembaca mengikuti perjalanan hidup Minke dari sudut pandang orang pertama, sedangkan dalam film, penonton melihat cerita dari sudut pandang orang ketiga. Hal ini memungkinkan penonton melihat adegan-adegan yang tidak muncul dalam novel dan lebih memahami peran karakter pendukung dalam cerita.
Selain itu, film Bumi Manusia juga mengeksplorasi tema-tema yang tidak terlalu terfokus dalam novel, seperti tema percintaan antara Jean Marais dan Nyai Ontosoroh. Pada novel, tema ini hanya disinggung secara ringkas dan kurang mendalam.
Namun, beberapa penggemar novel Bumi Manusia mengkritik bahwa film ini tidak sepenuhnya setia terhadap novel. Beberapa bagian penting dalam novel dihilangkan atau disederhanakan dalam film, seperti latar belakang keluarga Annelies dan peran penting ayah Minke dalam membentuk pandangan politiknya.
Meskipun ada perbedaan antara novel dan film Bumi Manusia, adaptasi ini tetap mendapat pujian dari masyarakat. Film ini berhasil meraih berbagai penghargaan di festival film internasional dan dianggap sebagai salah satu film Indonesia terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
Pesan Moral yang Terkandung dalam Novel Bumi Manusia
Novel Bumi Manusia mengandung banyak pesan moral yang relevan dengan kondisi sosial dan politik Indonesia pada masa itu maupun masa kini. Salah satu pesan moral yang terkandung dalam novel ini adalah perjuangan untuk kemerdekaan dan keadilan sosial.