Panduan Belajar Investasi Saham Pemula, Dari A Sampai Z

Redaksi PetiknetSabtu, 13 Agustus 2022 | 11:10 WIB
Panduan Belajar Investasi Saham Pemula, Dari A Sampai Z

Petik.net - Bagi Anda yang baru dan ingin belajar , Anda perlu membaca belajar pemula ini. Dengan mempelajari saham dari awal, Anda dapat meminimalkan risiko berinvestasi saham dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Ingat, saham adalah berisiko tinggi, jadi sangat penting untuk mempelajari saham, terutama jika Anda baru. Sebelum memasuki belajar saham pemula, perlu diingat kembali apa itu saham dan keuntungan apa yang bisa didapat dari berinvestasi saham.

Apa itu saham?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saham adalah bukti pemilikan suatu saham dari modal perseroan terbatas yang memberikan hak atas dividen dan lain-lain sesuai dengan besarnya modal disetor. Dari pengertian tersebut, dengan memiliki saham perusahaan Anda berhak atas keuntungan perusahaan dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Keuntungan investasi saham

Ada dua keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi saham yaitu pertama keuntungan dari pembagian dividen, kedua keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham atau capital gain.

Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada seluruh pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Biasanya pembagian saham diberikan setahun sekali.

Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual. Capital gain berasal dari perubahan harga saham sebagai akibat dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Panduan Pemula untuk Riset Saham

1. Pahami risiko berinvestasi saham

Seperti disebutkan di atas, risiko berinvestasi di saham sangat tinggi. Jika tidak hati-hati dan belajar dulu, mungkin tidak menguntungkan tapi mengejutkan.

Itulah mengapa mempelajari saham untuk pemula sangat penting. Lebih baik belajar dari pengalaman orang lain daripada mengalami kerugian sendiri. Pahami esensi dari investasi saham, bahwa investasi saham pada dasarnya adalah investasi pada suatu usaha atau .

2. Ketahui perusahaan tempat Anda ingin membeli

Oleh karena itu, sebelum membeli saham perusahaan tertentu, sebaiknya Anda mengetahui dengan pasti bagaimana itu berjalan, bagaimana keadaannya secara umum, bagaimana perusahaan itu dikelola, dan bagaimana prospek bisnisnya ke depan. Karena membeli saham berarti Anda membeli kepemilikan perusahaan.

3. Mulai dari yang kecil

Untuk mempelajari saham, terutama bagi Anda yang masih pemula, mulailah dari yang kecil terlebih dahulu. Artinya kecil, bukan harga saham yang rendah, tetapi Anda bisa mulai membeli dari lot kecil, 2,3, atau 5 lot. Setelah Anda merasa pintar, Anda bisa mulai meningkatkan frekuensi dan volume pembelian saham.

4. Dapat memata-matai portofolio dan saham reksa dana

Bingung mau beli saham yang mana? Anda dapat mempelajari saham dari analis saham profesional melalui portofolio reksa dana saham berkinerja baik. Dengan melihat saham-saham yang dimiliki oleh Manajer Investasi (MI) yang mengelola reksa dana, Anda memiliki gambaran saham-saham yang menurut manajer investasi menguntungkan di masa depan.

5. Pilih yang paling aman terlebih dahulu

Berambisi untuk mendapatkan keuntungan besar dari saham second liner atau saham gorengan? Pertama, belajar saham untuk pemula sebaiknya dimulai dengan saham yang berisiko rendah dan berjangka panjang. Meski tidak menghasilkan keuntungan harian, saham berkapitalisasi besar biasanya lebih menguntungkan dalam jangka menengah hingga panjang, 1 hingga 5 tahun.

Anda dapat memilih saham mewah. Saham mewah adalah saham dengan kapitalisasi besar lebih dari Rp. 10 triliun dan memiliki kualitas yang baik karena kinerja bisnis dan manajemen yang baik. Jenis saham ini dianggap paling aman dan menjanjikan stabilitas keuntungan.

Anda juga bisa mulai berinvestasi pada saham yang terdaftar di LQ45. Saham LQ45 adalah 45 saham dengan kinerja dan likuiditas yang baik.

45 Daftar Saham Blue Chip Terbaru 2022

  1. Saham ADRO (Adaro Energy).
  2. Saham AMRT (Sumber Alfaria Trijaya).
  3. Saham ANTM (Aneka Tambang).
  4. Saham ASII (Astra International).
  5. Saham BBCA (Bank Central Asia atau BCA).
  6. Saham BBNI (Bank Negara Indonesia atau BNI).
  7. Saham BBRI (Bank Rakyat Indonesia atau BRI).
  8. Saham BBTN (Bank Tabungan Negara atau BTM).
  9. Saham BFIN (BFI Indonesia atau BFI).
  10. Saham BMRI (Bank Mandiri).
  11. Saham BRPT (Barito Pacific).
  12. Saham BUKA (Bukalapak.com).
  13. Saham CPIN (Charoen Pokphand Indonesia).
  14. Saham EMTK (Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK).
  15. Saham ERAA (Erajaya Swasembada).
  16. Saham EXCL (XL Axiata).
  17. Saham GGRM (Gudang Garam).
  18. Saham HMSP (H.M Sampoerna).
  19. Saham HRUM (Harum Energy).
  20. Saham ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur).
  21. Saham INCO (Vale Indonesia).
  22. Saham INDF (Indofood Sukses Makmur).
  23. Saham INKP (Indah Kiat Pulp & Paper).
  24. Saham INTP (Indocement Tunggal Prakarsa).
  25. Saham ITMG (Indo Tambangraya Megah).
  26. Saham JPFA (Japfa Comfeed Indonesia).
  27. Saham KLBF (Kalbe Farma).
  28. Saham MDKA (Merdeka Copper Gold).
  29. Saham MEDC (Medco Energi Internasional).
  30. Saham MIKA (Mitra Keluarga Karyasehat).
  31. Saham MNCN (Media Nusantara Citra atau MNC).
  32. Saham PGAS (Perusahaan Gas Negara atau PGN).
  33. Saham PTBA (Bukit Asam).
  34. Saham PTPP (PT PP).
  35. Saham SMGR (Semen Indonesia).
  36. Saham TBIG (Tower Bersama Infrastructure).
  37. Saham TINS (PT Timah).
  38. Saham TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia).
  39. Saham TLKM (Telkom Indonesia).
  40. Saham TOWR (Sarana Menara Nusantara).
  41. Saham TPIA (Chandra Asri Petrochemical).
  42. Saham UNTR (United Tractors).
  43. Saham UNVR (Unilever Indonesia).
  44. Saham WIKA (Wijaya Karya).
  45. Saham WSKT (Waskita Karya).

10 Saham Blue Chip Tahun 2020

  1. PT. Bank Central Asia Tbk. (BBCA)
  2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)
  3. PT. Astra International Tbk. (ASII)
  4. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR)
  5. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS)
  6. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
  7. PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
  8. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA)
  9. PT. Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
  10. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

Mengapa BBCA, BBRI dan UNVR merupakan saham mewah?

Bank BCA dengan kode saham BBCA adalah bank swasta terbaik di Indonesia dengan layanan pelanggan yang sangat baik.

Jaringan ATM yang dimiliki juga sangat besar dan keuntungannya juga tinggi. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp830 triliun per 30 September 2020, BBCA memiliki laba bersih lebih dari Rp20 triliun.

Sementara itu, Unilever Indonesia dengan kode saham UNVR merupakan perusahaan consumer goods terbaik di Indonesia dengan berbagai merek produk rumah tangga ternama. Nilai kapitalisasi pasar UNVR pada periode yang sama adalah Rp 283 triliun dan menghasilkan laba bersih Rp 5,4 triliun.

Kemudian Bank BRI dengan kode saham BBRI merupakan bank dengan laba terbesar di Indonesia.

Dengan jaringan yang sangat luas di seluruh Indonesia, BBRI memiliki kemampuan dan pengalaman dalam penyaluran kredit mikro dan UMKM. Per 30 September 2020, kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp514 triliun dengan laba bersih Rp14 triliun.

6. Jangan lupa untuk mendiversifikasi investasi Anda

Bahkan jika Anda bersemangat untuk bermain saham, jangan lupa juga untuk mengamankan waktu Anda dengan mendiversifikasi investasi Anda. Diversifikasi investasi diperlukan karena saham merupakan instrumen investasi yang memiliki risiko yang relatif tinggi.

Salah satu tips belajar saham untuk pemula adalah Anda tidak menaruh semua Anda di saham. Diversifikasi investasi ke dalam portofolio investasi yang lebih aman, seperti investasi emas atau reksa dana. Anda juga dapat menyimpan di deposit yang lebih aman.

Dengan diversifikasi, jika terjadi krisis di pasar saham, tidak semua uang yang Anda miliki akan turun nilainya. Dengan begitu Anda tidak akan panik jika terjadi krisis dan menghadapi crash pasar saham. Diversifikasi akan mengurangi potensi keuntungan, namun dengan diversifikasi akan ada dana darurat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko.

7. Jangan berpikir jangka pendek

Jika Anda menginginkan keuntungan jangka pendek, harian atau mingguan, maka Anda bisa menjadi pedagang saham dan mengejar keuntungan modal. Namun jika Anda seorang pemula, jadilah investor saham jangka panjang terlebih dahulu.

Dorongan untuk cepat untung memang menggiurkan, namun belajar saham untuk pemula sebaiknya berorientasi jangka panjang 6 bulan pertama sampai 1 tahun. Atau Anda dapat menggabungkan perdagangan saham dengan investasi saham, sehingga risiko jangka pendek dari perdagangan saham dapat sedikit dilindungi oleh investasi saham jangka panjang.

Ingat, perdagangan saham membutuhkan waktu, tenaga, dan pikiran serta keterampilan analisis teknis saham. Anda juga harus memantau perdagangan saham setiap saat. Harga rendah dibeli, harga tinggi / harga tinggi dijual.

8. Jangan cepat panik

Pengetahuan yang harus Anda terapkan dalam investasi saham adalah kemampuan mengendalikan diri agar tidak panik saat melihat harga saham turun. Bahkan, bisa jadi saat harga turun, itu adalah kesempatan emas untuk membeli saham dan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Apalagi jika Anda yakin saham yang Anda beli adalah perusahaan dengan kinerja yang baik. Sebab, seberapa dalam pun harga saham turun, akan naik lagi dan biasanya naik lebih tinggi dari level sebelumnya.

9. Jangan bosan melihat berita pasar modal dan informasi saham

Dalam investasi saham, berita dan informasi sangat penting karena mempengaruhi keputusan untuk membeli atau membeli saham. Oleh karena itu, ikutilah berita seputar pasar modal. Selain itu, Anda juga perlu lebih dan tidak bosan untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang sahamnya Anda cari.

Anda bisa membaca beberapa cara analisa fundamental dan analisa teknikal saham untuk menentukan kapan harus membeli dan menjual saham. Jadikan kedua analisis ini sebagai referensi. Carilah informasi yang valid, bukan desas-desus.

Beberapa referensi informasi sah yang bisa Anda dapatkan secara gratis antara lain website PT Bursa Efek Indonesia https://www.idx.co.id/. Informasi yang diberikan berasal dari perusahaan, bukan rumor dan bukan hasil analisis, melainkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Beberapa informasi yang bisa Anda dapatkan adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan tahunan yang berisi tinjauan komprehensif tentang prospek perusahaan, bisnis, keuangan dan manajemen, serta aksi korporasi. Jangan lupa juga untuk memperhatikan situasi politik.

10. Jangan bosan belajar

Sebelum benar-benar bermain saham, luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar investasi saham. Pahami istilah yang sering digunakan untuk menghindari kebingungan. Asah keterampilan Anda dengan menggunakan akun perdagangan yang disediakan oleh sekuritas.

Bergabung dengan komunitas saham juga bisa mengasah kemampuan investasi saham Anda, meski jangan terlalu cepat terpengaruh. Karena biasanya di forum seperti itu ada orang-orang yang cukup ahli dan bisa menjadi tempat bertanya-tanya dalam investasi saham.

11. Pilih sekuritas dengan biaya transaksi rendah dan aplikasi perdagangan yang mudah digunakan

Satu hal lagi bagi pemula untuk belajar saham, lebih baik memilih sekuritas untuk membuka rekening sekuritas dengan biaya transaksi rendah dan aplikasi trading yang mudah digunakan.

Ada banyak sekuritas di Indonesia dengan biaya transaksi saham yang bervariasi dari biaya pembelian 0,19% hingga biaya penjualan 0,29%. Ada juga biaya pembelian 0,15% dan biaya penjualan 0,20%. Untuk mengetahui dengan pasti, sebaiknya Anda mulai meneliti perusahaan sekuritas terbaik dengan biaya perdagangan saham rendah.

Selamat berinvestasi saham! Semoga lebih banyak untung ya.