Petik.net - Komnas HAM telah meminta keterangan dari tim Dokkes Polri terkait kondisi jenazah Brigjen Nopriyansah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Komnas HAM banyak mendapat informasi dari Dokkes Polri.
Komnas HAM menyatakan meminta akses seluas-luasnya dalam penyelidikan ini. Berikut pernyataan terbaru Komnas HAM terkait kejadian tersebut.
1. Komnas HAM Cocokkan Analisis Dokkes dengan Informasi Keluarga
Setelah menerima sejumlah informasi, Komnas HAM akan memberikan hasil analisis Dokkes Polri dengan keterangan dari keluarga Brigjen J. Komnas HAM menilai informasi yang diberikan Dokkes Polri sangat komprehensif.
“Kami rasa informasi dari tim Dokkes sangat lengkap dan nantinya akan kami gabungkan hasil analisis cross check dengan hasil yang sudah kami dapatkan sebelumnya, baik dari keluarga tim Joshua, maupun dengan ahli yang biasa kami undang. sebagai pendamping Komnas HAM dalam menjalankan tugas penyidikan, penyidikan,” ujarnya.
Taufan mengatakan informasi dari tim Dokkes dan keluarga nantinya akan dijadikan bahan untuk menentukan kesimpulan. Termasuk rekomendasi Komnas HAM terkait kasus polisi menembak polisi.
“Agar kita lebih mudah membuat kesimpulan, rekomendasi dengan bantuan ahli. Semua materi sudah kita kumpulkan,” jelasnya.
2. Komnas HAM Mendapat Informasi Luas
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik memastikan proses penyidikan dilakukan secara transparan. Taufan mengatakan Komnas HAM dijamin akses pendataan yang seluas-luasnya.
Komnas HAM berkeinginan untuk mengusut sesuai dengan amanat undang-undang yang kami lakukan secara independen. Kami yakin akan terpenuhi dan tentunya akuntabilitas, transparansi disertai dengan aksesibilitas. Jadi kapanpun kami Komnas HAM jika membutuhkan informasi terkait pekerjaan kami, tugas kami sebagai Komnas HAM kami mohon agar diberikan akses seluas-luasnya dan jaminan waktu,” kata Taufan saat konferensi pers di kantornya, Senin (26/7). /2022). ).
“Beberapa hari yang lalu kami mengundang tim medis untuk datang ke sini dan sebagaimana mestinya, tiba di waktu yang tepat, dan telah memberikan jumlah yang seluas-luasnya kepada Komnas HAM,” lanjutnya.
3. Komnas HAM Akan Panggil Semua Ajudan Ferdy Sambo
Anam mengatakan Komnas HAM akan memanggil aid de camp (ADC) atau ajudan Irjen Ferdy Sambo untuk dimintai keterangan. Telepon pada hari Rabu besok.
“Agendanya besok adalah meminta informasi dari ADC kepada Inspektur Jenderal Sambo,” katanya.
Anam mengatakan semua ajudan Ferdy Sambo, termasuk Bharada E, juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Panggilan dilakukan pada pukul 10. pokoknya sampai selesai,” kata Anam.
Anam menjelaskan secara rinci tujuan memanggil semua ajudan Ferdy Sambo. Ia berharap seluruh ajudan Ferdy Sambo dapat memenuhi panggilan Komnas HAM.
“Kami berharap semuanya bisa datang ke Komnas HAM untuk memenuhi permintaan tersebut,” jelasnya.
4. Komnas HAM Baka Hadirkan Otopsi Ulang Brigadir Joshua
Komnas HAM akan menghadiri penggalian atau pemakaman Brigjen Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J di Jambi. Penggalian dilakukan pada Rabu (27/7).
“Penggalian kami akan datang,” kata Anam.
5. Komnas HAM Minta Keterangan Jenazah Brigadir Joshua Tahap Awal-Akhir untuk Diotopsi
Sementara itu, Komisioner Kommas HAM Mohammad Choirul Anam menjelaskan, pihaknya telah meminta keterangan dari tahap awal hingga akhir jenazah Brigjen J untuk diautopsi. Mulai dari awal jenazah masuk rumah sakit hingga proses otopsi selesai.
“Yang disebut awal mulanya dimulai dari sejarah, riwayat saat jenazah masuk rumah sakit, saat diotopsi, dan sebagainya, itu satu hal,” kata Anam.
Anam merinci sejumlah barang yang diperiksa ke dokter forensik. Salah satunya terkait kondisi jenazah sebelum dan sebelum otopsi.
“Kedua, kami juga mengecek kondisi jenazah sebelum dilakukan otopsi dan setelah otopsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Komnas HAM juga memeriksa karakter luka di tubuh dan jenis lukanya. Komnas HAM menerima informasi yang sangat komprehensif.
“Kami juga memeriksa karakter dan jenis cederanya. Kami juga mendapat informasi yang sangat lengkap (tentang) karakter dan jenis cederanya,” katanya.
Komnas HAM juga diberikan informasi mengenai luka-luka di tubuh Brigadir J. Menurut Anam, Komnas HAM diberikan informasi yang lengkap dengan bukti dan logika.
“Selanjutnya, kami juga memeriksa posisi luka, sudut dengan karakter sudut pengambilan gambar, kami juga memberikan informasi yang sangat sangat komprehensif, menunjukkan bukti, menunjukkan logika, menunjukkan karakter mengapa demikian, mengapa Tidak seperti yang lain,” katanya. .
Soal luka di wajah Brigjen J yang dimintai keterangan pihak keluarga, juga menjadi salah satu hal yang diperiksa Komnas HAM. Termasuk luka pencekikan di leher Brigadir Joshua.
“Kenapa ada luka di wajah, itu juga diselidiki dengan sangat rinci, kami juga meminta bukti seperti yang ditunjukkan oleh bukti dan ditunjukkan oleh logika, ditunjukkan bagaimana kami mengerjakan luka di hidung, di mata, dan sebagainya, “jelasnya.
“Termasuk misalnya kalau ada penilaian di masyarakat tentang dijerat, kita juga akan cek itu,” sambungnya.