Resensi Buku Sebuah Usaha Melupakan Karya Boy Candra

Redaksi PetiknetRabu, 5 Juli 2023 | 13:20 WIB

Petik.net - Sebuah Usaha Melupakan adalah judul buku karya Boy Candra yang berisi kumpulan catatan perasaan tentang cinta, patah hati dan harapan.

Buku ini pertama kali terbit pada tahun 2016 dan menjadi salah satu buku best seller di Indonesia.

Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami proses hati menjadi dewasa melalui berbagai fase yang dialami oleh tokoh ‘aku’ dalam ceritanya.

Apa itu Sebuah Usaha Melupakan?

Sebuah Usaha Melupakan adalah buku non fiksi yang berbentuk kumpulan tulisan pendek yang ditulis oleh Boy Candra, seorang penulis yang terkenal dengan gaya puitis dan romantisnya.

Buku ini merupakan karya ketiga Boy Candra setelah Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang dan Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai.

Buku ini terdiri dari 77 tulisan yang dibagi menjadi enam sub-bab, yaitu:

  • Awal
  • Bimbang
  • Pengkhianatan
  • Memulihkan Perasaan
  • Jatuh Cinta Kembali
  • Akhir

Setiap tulisan hanya terdiri dari empat atau lima paragraf yang menggambarkan perasaan ‘aku’ terhadap kekasihnya di masa lalu.

Tidak ada keterkaitan antara satu tulisan dengan tulisan lainnya secara spesifik, namun ada alur yang mengikuti perkembangan emosi ‘aku’ dari awal hingga akhir.

Buku ini bercerita tentang bagaimana ‘aku’ berusaha melupakan mantan kekasihnya yang telah mengkhianatinya dan mencari cinta baru yang lebih baik.

Buku ini juga menampilkan berbagai pesan dan hikmah tentang cinta, keikhlasan, kesabaran, pengampunan, penghargaan diri dan introspeksi diri.

Detail Buku Sebuah Usaha Melupakan

Berikut adalah detail buku Sebuah Usaha Melupakan:

  • Judul: Sebuah Usaha Melupakan
  • Penulis: Boy Candra
  • Genre: Non Fiksi, Romance
  • Bab: 6
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit: MediaKita
  • Tanggal Terbit: 31 Mei 2016
  • Rating: 3.86/5 (Goodreads)
  • Penghargaan: –

Siapa yang Cocok Membaca Buku Ini?

Buku ini cocok untuk pembaca yang menyukai kisah-kisah tentang cinta dan patah hati yang ditulis dengan gaya puitis dan romantis.

Buku ini juga cocok untuk pembaca yang sedang mencari inspirasi dan motivasi untuk move on dari masa lalu dan menemukan cinta baru.

Buku ini tidak cocok untuk pembaca yang mengharapkan cerita yang kompleks dan mendalam dengan karakter-karakter yang berkembang.

Buku ini juga tidak cocok untuk pembaca yang tidak suka dengan gaya penulisan yang terlalu metaforis dan repetitif.

Apa Saja yang Dibahas dalam Buku Ini?

Buku ini membahas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan cinta dan patah hati, seperti:

  • Perasaan awal jadian, terutama dalam hubungan jarak jauh
  • Perasaan bimbang antara bertahan atau melepaskan
  • Perasaan sakit hati karena dikhianati oleh pasangan
  • Perasaan sedih dan kecewa karena harus berpisah
  • Perasaan haru dan bersyukur karena mendapat dukungan dari keluarga dan teman
  • Perasaan lega dan bahagia karena bisa melupakan mantan
  • Perasaan gugup dan berdebar karena jatuh cinta lagi

Bagaimana Alur Cerita dalam Buku Ini?

Buku ini memiliki alur cerita yang sederhana dan linier, yaitu mengikuti perjalanan hati ‘aku’ dari awal hingga akhir.

Berikut adalah ringkasan alur cerita dalam buku ini:

  • Awal: ‘Aku’ bercerita tentang kebahagiaannya bersama kekasihnya yang berada di kota lain. ‘Aku’ merasa yakin bahwa hubungan mereka akan langgeng meskipun jarak dan waktu memisahkan mereka.
  • Bimbang: ‘Aku’ mulai merasakan keraguan dan ketidakpastian tentang hubungannya. ‘Aku’ merasa kesepian dan cemburu karena jarang berkomunikasi dengan kekasihnya. ‘Aku’ juga merasa tidak dihargai dan dicintai oleh kekasihnya.
  • Pengkhianatan: ‘Aku’ mengetahui bahwa kekasihnya telah berselingkuh dengan orang lain. ‘Aku’ merasa hancur dan tidak percaya dengan kenyataan yang menimpanya. ‘Aku’ mencoba menghadapi dan menanyakan alasan kekasihnya, namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan.
  • Memulihkan Perasaan: ‘Aku’ berusaha melupakan mantan kekasihnya dengan berbagai cara, seperti menangis, marah, menulis, membaca, bekerja, berdoa, berlibur, dan lain-lain. ‘Aku’ juga mendapat dukungan dan nasihat dari keluarga dan teman-temannya yang peduli padanya.
  • Jatuh Cinta Kembali: ‘Aku’ mulai membuka hatinya untuk cinta yang baru. ‘Aku’ bertemu dengan seseorang yang membuatnya tertarik dan nyaman. ‘Aku’ merasakan kembali perasaan gugup dan berdebar saat berinteraksi dengan orang tersebut.
  • Akhir: ‘Aku’ menyadari bahwa patah hati adalah proses yang membuatnya menjadi lebih dewasa dan bijaksana. ‘Aku’ mengucapkan terima kasih kepada mantan kekasihnya yang telah memberinya pelajaran berharga. ‘Aku’ juga mengucapkan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberinya kesempatan untuk mencintai lagi.

Siapa Saja Karakter dalam Buku Ini?

Buku ini tidak memiliki karakter yang jelas dan detail, karena hanya berfokus pada perasaan ‘aku’ sebagai tokoh utama.

Namun, ada beberapa karakter lain yang muncul dalam cerita, seperti:

  • Mantan kekasih ‘aku’: Orang yang pernah dicintai oleh ‘aku’, namun mengkhianatinya dengan orang lain. Dia tidak pernah memberikan penjelasan atau permintaan maaf kepada ‘aku’.
  • Orang ketiga: Orang yang menjadi selingkuhan mantan kekasih ‘aku’. Dia tidak diketahui identitas atau latar belakangnya oleh ‘aku’.
  • Orang baru: Orang yang membuat ‘aku’ jatuh cinta lagi setelah patah hati. Dia adalah seseorang yang baik, perhatian, dan menyenangkan bagi ‘aku’.
  • Keluarga ‘aku’: Orang-orang yang selalu ada untuk ‘aku’, baik dalam suka maupun duka. Mereka memberikan kasih sayang, dukungan, dan nasihat kepada ‘aku’.
  • Teman-teman ‘aku’: Orang-orang yang juga peduli pada ‘aku’ dan membantunya melewati masa sulit. Mereka memberikan semangat, hiburan, dan saran kepada ‘aku’.

Bagaimana Perkembangan Karakter dalam Buku Ini?

Buku ini tidak memiliki perkembangan karakter yang signifikan, karena hanya menampilkan perubahan emosi ‘aku’ dari waktu ke waktu.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilihat sebagai perkembangan karakter dalam buku ini, seperti:

  • Karakter ‘aku’ menjadi lebih dewasa dan bijaksana dalam menghadapi masalah cinta. Dia belajar untuk menerima kenyataan, melepaskan masa lalu, memaafkan kesalahan, menghargai diri sendiri, dan membuka hati untuk cinta baru.
  • Karakter mantan kekasih ‘aku’ menjadi lebih jahat dan tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia tidak pernah meminta maaf atau menjelaskan alasan mengapa dia berselingkuh kepada ‘aku’.
  • Karakter orang baru menjadi lebih baik dan menyenangkan bagi ‘aku’. Dia memberikan perhatian, kepercayaan, dan kasih sayang kepada ‘aku’. Dia juga membuat ‘aku’ merasakan kembali indahnya cinta.

Apa Tema dan Pesan dalam Buku Ini?

Buku ini memiliki tema utama tentang cinta dan patah hati. Buku ini juga memiliki tema-tema lain yang berkaitan dengan kehidupan, seperti:

  • Keikhlasan: Buku ini mengajarkan kita untuk mengikhlaskan apa yang tidak bisa kita miliki atau pertahankan. Mengikhlaskan bukan berarti menyerah, tapi berarti menghormati kehendak Tuhan dan nasib yang telah ditentukan.
  • Kesabaran: Buku ini mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian. Bersabar bukan berarti pasrah, tapi berarti percaya bahwa ada hikmah di balik setiap kesulitan dan ada waktu yang tepat untuk setiap kebahagiaan.
  • Pengampunan: Buku ini mengajarkan kita untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita. Memaafkan bukan berarti melupakan, tapi berarti melepaskan dendam dan beban di hati kita. Memaafkan juga berarti memberi kesempatan kepada diri kita dan orang lain untuk berubah menjadi lebih baik.
  • Penghargaan Diri: Buku ini mengajarkan kita untuk menghargai diri sendiri sebagai manusia yang berharga dan berhak bahagia. Menghargai diri sendiri bukan berarti sombong, tapi berarti menyadari potensi dan kelebihan yang kita miliki. Menghargai diri sendiri juga berarti tidak membiarkan orang lain merendahkan atau menyakiti kita.
  • Introspeksi Diri: Buku ini mengajarkan kita untuk introspeksi diri sebagai manusia yang tidak sempurna dan selalu belajar. Introspeksi diri bukan berarti menyalahkan diri sendiri, tapi berarti mengevaluasi kekurangan dan kesalahan yang kita lakukan. Introspeksi diri juga berarti mencari tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dan butuhkan dalam hidup.

Bagaimana Gaya Penulisan dalam Buku Ini?

Buku ini ditulis dengan gaya penulisan yang puitis dan romantis. Penulis menggunakan banyak metafora, perbandingan, personifikasi, hiperbola, dan kata-kata indah untuk menggambarkan perasaan ‘aku’.

Penulis juga menggunakan kalimat-kalimat pendek dan sederhana yang mudah dipahami oleh pembaca.

Buku ini memiliki gaya penulisan yang khas Boy Candra, yaitu:

  • Menggunakan kata ganti ‘aku’ sebagai tokoh utama
  • Menggunakan kata ganti ‘kamu’ sebagai lawan bicara atau objek cinta
  • Menggunakan kata ganti ‘dia’ sebagai mantan kekasih atau orang ketiga
  • Menggunakan kata ganti ‘kita’ sebagai hubungan antara ‘aku’ dan ‘kamu’
  • Menggunakan kata ganti ‘mereka’ sebagai keluarga atau teman-teman
  • Menggunakan tanda baca titik (.) untuk mengakhiri setiap paragraf
  • Menggunakan tanda baca koma (,) untuk memisahkan klausa atau frasa
  • Menggunakan tanda baca titik dua (:) untuk menjelaskan atau memberikan contoh
  • Menggunakan tanda baca tanda kutip (”) untuk menunjukkan dialog atau kutipan
  • Menggunakan tanda baca tanda seru (!) untuk menunjukkan emosi atau penekanan
  • Menggunakan tanda baca tanda tanya (?) untuk menunjukkan pertanyaan atau keraguan

Apa Kelebihan dan Kekurangan Buku Ini?

Buku ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan

  • Buku ini memiliki tema yang universal dan relevan dengan banyak pembaca, yaitu tentang cinta dan patah hati.
  • Buku ini memiliki gaya penulisan yang puitis dan romantis yang bisa membuat pembaca terhanyut dalam cerita.
  • Buku ini memiliki pesan dan hikmah yang positif dan inspiratif tentang kehidupan.
  • Buku ini memiliki cover yang menarik dan unik yang bisa menarik perhatian pembaca.

Kekurangan

  • Buku ini tidak memiliki alur cerita yang kompleks dan mendalam, hanya berfokus pada perasaan ‘aku’.
  • Buku ini tidak memiliki karakter yang jelas dan detail, hanya menggunakan kata ganti orang tanpa nama atau latar belakang.
  • Buku ini tidak memiliki perkembangan karakter yang signifikan, hanya menampilkan perubahan emosi ‘aku’.
  • Buku ini memiliki gaya penulisan yang terlalu metaforis dan repetitif yang bisa membuat pembaca bosan atau bingung.

Bagaimana Perbandingan Buku Ini dengan Karya Lain?

Buku ini bisa dibandingkan dengan beberapa karya lain yang memiliki tema atau gaya penulisan yang mirip, seperti:

  • Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang dan Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai, karya Boy Candra yang juga berisi kumpulan catatan perasaan tentang cinta dan patah hati.
  • Puisi-Puisi Cinta Romantis, karya Sapardi Djoko Damono yang juga berisi kumpulan puisi tentang cinta dan patah hati dengan gaya puitis dan romantis.
  • Hujan, karya Tere Liye yang juga berisi kisah tentang cinta dan patah hati dengan gaya penulisan yang sederhana dan menyentuh.

Di Mana Bisa Membaca Buku Ini?

Buku ini bisa dibaca di berbagai tempat, seperti:

  • Toko buku online atau offline yang menjual buku Sebuah Usaha Melupakan
  • Perpustakaan umum atau sekolah yang memiliki koleksi buku Sebuah Usaha Melupakan
  • Situs web atau aplikasi yang menyediakan layanan membaca buku online atau offline, seperti Gramedia Digital, Google Play Books, Wattpad, dll.

Kesimpulan

Sebuah Usaha Melupakan adalah buku karya Boy Candra yang berisi kumpulan catatan perasaan tentang cinta, patah hati dan harapan.

Buku ini mengajak pembaca untuk menyelami proses hati menjadi dewasa melalui berbagai fase yang dialami oleh tokoh ‘aku’ dalam ceritanya.

Buku ini ditulis dengan gaya penulisan yang puitis dan romantis yang bisa membuat pembaca terhanyut dalam cerita. Buku ini juga memiliki pesan dan hikmah yang positif dan inspiratif tentang kehidupan.

Buku ini cocok untuk pembaca yang menyukai kisah-kisah tentang cinta dan patah hati yang ditulis dengan gaya puitis dan romantis.

Buku ini juga cocok untuk pembaca yang sedang mencari inspirasi dan motivasi untuk move on dari masa lalu dan menemukan cinta baru.

Buku ini tidak cocok untuk pembaca yang mengharapkan cerita yang kompleks dan mendalam dengan karakter-karakter yang berkembang.

Buku ini juga tidak cocok untuk pembaca yang tidak suka dengan gaya penulisan yang terlalu metaforis dan repetitif.

Buku ini bisa dibandingkan dengan beberapa karya lain yang memiliki tema atau gaya penulisan yang mirip, seperti Catatan Pendek Untuk Cinta yang Panjang dan Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai, karya Boy Candra; Puisi-Puisi Cinta Romantis, karya Sapardi Djoko Damono; dan Hujan, karya Tere Liye.

Buku ini bisa dibaca di berbagai tempat, seperti toko buku online atau offline, perpustakaan umum atau sekolah, atau situs web atau aplikasi yang menyediakan layanan membaca buku online atau offline.