Resensi Novel Mariposa Karya Luluk HF

Redaksi PetiknetSabtu, 27 Mei 2023 | 19:06 WIB

Petik.net - , sebuah fiksi yang mengusung genre romance-comedy, ditulis oleh atau lebih dikenal sebagai .

Penulis wanita kelahiran 1995 ini merupakan seorang penulis Indonesia yang aktif membagikan karyanya di platform Wattpad.

Meskipun Luluk telah menciptakan berbagai tulis, menjadi salah satu karyanya yang paling menarik perhatian dan diminati oleh masyarakat, terutama remaja perempuan.

Prestasinya terbukti dengan Mariposa berhasil memecahkan rekor sebagai dengan jumlah pembaca terbanyak di Wattpad, mencapai lebih dari 100 juta pembaca.

Dalam suatu kesempatan, penulis ini pernah bercerita tentang perjalanan Mariposa, mulai dari sekadar cerita di Wattpad hingga menjadi sebuah buku atau novel.

Pada awalnya, cerita Mariposa hanya diunggah di aplikasi Wattpad pada Maret 2017, saat itu adalah masa keemasan aplikasi tersebut.

Pada saat itu, Mariposa telah mencapai sekitar 400.000 pembaca, namun sebuah penerbit sudah tertarik untuk menerbitkan novel Mariposa.

Akhirnya, pada tahun 2018, Mariposa berhasil diterbitkan sebagai sebuah novel. Luar biasanya, hingga saat ini, penjualan novel Mariposa telah mencapai lebih dari 17.800 eksemplar.

Tak hanya itu, Mariposa juga berhasil menarik perhatian 15 penerbit besar sebelum terbit.

Bahkan sebelum cerita ini diterbitkan, sudah ada 5 rumah produksi yang tertarik untuk mengadaptasi Mariposa menjadi film layar lebar.

Pada tahun 2020, novel ini berhasil diadaptasi menjadi film oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus.

Secara garis besar, novel Mariposa ini memiliki cerita yang sederhana dan ringan, namun daya tariknya terletak pada kedua tokoh utamanya, yaitu Acha dengan sifat yang manja dan keras kepala, serta Iqbal dengan karakter yang dingin dan acuh tak acuh.

Inilah salah satu alasan mengapa Mariposa begitu diminati oleh masyarakat, terutama remaja perempuan yang menyukai cerita romance-comedy seperti ini.

Penulis juga memilih kata “Mariposa” yang berasal dari bahasa Spanyol dan memiliki arti “kupu-kupu”.

Filosofi di balik kupu-kupu adalah semakin dikejar, ia akan semakin menjauh. Namun, jika dibiarkan, ia akan mendekat.

Hal ini seolah menjadi gambaran dari karakter salah satu tokoh pria utama dalam novel ini.

Sinopsis Novel Mariposa

Novel Mariposa mengisahkan perjuangan Acha, seorang gadis cantik bernama Natasha Kay Loovi, dalam memperebutkan hati Iqbal, seorang pria dingin dan acuh tak acuh.

Keduanya adalah siswa yang cerdas di sekolah mereka.

Bagi Acha, kata ‘menyerah' tidak ada dalam kamus kehidupannya, terutama ketika mencoba meluluhkan hati dingin Iqbal yang tak pernah tertarik pada seorang pun.

Meskipun sering kali ditolak dan diabaikan oleh Iqbal, Acha tak pernah mundur dalam upayanya mendapatkan cintanya.

Bagaimana Acha bisa tertarik pada sosok yang dingin seperti Iqbal?

Kisah dimulai ketika Acha dan Iqbal secara tak sengaja bertemu di sebuah perkemahan Olimpiade. Saat itulah Acha langsung terpesona oleh Iqbal.

Namun, Acha tidak sekolah di tempat yang sama dengan Iqbal, teman masa kecilnya, Amanda, yang bersekolah di sana.

Di suatu kafe, Acha bertemu dengan Iqbal untuk kedua kalinya secara tak sengaja.

Tujuan utama Acha saat itu hanyalah mendapatkan nomor telepon Iqbal, tetapi usahanya gagal.

Acha kemudian memutuskan untuk pindah ke SMA Arwana, sekolah tempat Iqbal dan Amanda bersekolah.

Acha tak putus asa dan terus berusaha menghalangi Iqbal sebelum masuk ke kelas.

Namun, upayanya selalu gagal. Ia juga pernah menyatakan perasaannya langsung pada Iqbal, tapi Iqbal menganggap Acha sedang sakit atau tidak waras.

Akhirnya, Acha berhasil mendapatkan nomor telepon Iqbal dari sahabat-sahabatnya, Rian dan Glenn, meskipun dengan imbalan pulpen dan mistar.

Sebagai siswa yang cerdas, Acha dan Iqbal dikirim untuk mewakili sekolah dalam Olimpiade Sains tingkat nasional.

Mereka berdua menjadi satu tim dengan Juna dan akan dibimbing oleh Pak Bambang selama tiga bulan.

Selama periode itu, Acha tidak pernah absen dalam mengajukan pertanyaan kepada Iqbal apakah ia menyukai Acha, tetapi Iqbal selalu menjawab “Tidak”.

Suatu pagi, Acha memberikan kue coklat keju kepada Iqbal dan bergegas menuju kelasnya, hanya untuk menemukan Iqbal sudah ada di sana bersama seorang gadis, Tesya.

Tesya adalah adik kelas yang juga berpartisipasi dalam tim Olimpiade Fisika. Acha merasa cemburu dan memperhatikan mereka dengan tatapan tajam.

Acha berusaha mengusir Tesya dan mengklaim tempat itu sebagai miliknya, tetapi Iqbal justru membela Tesya. Acha pergi dengan hati yang hancur.

Ketika istirahat, Acha masih terlihat sedih. Amanda mengajaknya ke kantin untuk menghiburnya, namun di sana mereka melihat Iqbal, Glenn, dan Rian bersama Tesya.

Acha semakin marah dan mendekati meja mereka, menyuruh Tesya pergi karena Acha menganggap meja itu hanya miliknya.

Namun, Iqbal malah menyuruh Tesya untuk tidak pindah. Acha semakin marah, meningkatkan suaranya, dan berkata kasar pada Tesya agar pergi dari hadapannya.

Ketegangan mencapai puncaknya, semua orang di kantin memperhatikan mereka.

Iqbal dengan keras menghina Acha dan menyebutnya wanita murahan. Acha pergi ke taman belakang sekolah sambil menangis.

Apakah Iqbal akan mengejar Acha ke taman belakang sekolah? Atau ia akan membiarkannya pergi? Bagaimana sikap Iqbal terhadap Acha setelah kejadian tersebut?

Ikuti perjuangan Acha dalam merobohkan hati dingin Iqbal dalam novel Mariposa yang penuh dengan cerita lucu, romantis, dan mengharukan tentang cinta, keluarga, dan persahabatan.

Tokoh dalam Novel Mariposa

Penokohan dalam novel “Mariposa” meliputi:

  1. Natasha Kay Loovi (Acha): Acha adalah siswi baru di SMA Arwana yang cantik, ceria, dan sangat pintar dalam bidang akademik, terutama Kimia. Meskipun kecerdasannya, ia harus menghadapi kesulitan dalam urusan percintaan, terutama dalam merebut hati Iqbal, cinta pertamanya.
  2. Iqbal Guanna Freedy: Iqbal adalah siswa di SMA Arwana dan teman satu tim olimpiade Acha. Dia tampan dan cerdas, terutama dalam bidang Fisika. Iqbal memiliki sikap yang dingin, acuh tak acuh, dan jarang berbicara, tetapi sebenarnya dia adalah pria yang peduli terhadap orang di sekitarnya.
  3. Juna: Juna adalah Ketua Osis di SMA Arwana. Dia menyukai Acha, tetapi perasaannya tidak terbalas. Juna adalah siswa pintar, tampan, dan bijaksana dalam mengatasi masalah di sekolah. Dia juga dikenal karena memberikan dukungan dan nasihat kepada teman-temannya.
  4. Amanda: Amanda adalah sahabat baik Acha yang sangat protektif terhadapnya. Dia selalu memberikan dukungan dan menghindari Acha merasa sedih. Amanda adalah kekasih Rian, sahabat baik Iqbal.
  5. Rian: Rian adalah sahabat baik Iqbal dan kekasih Amanda. Dia adalah teman baik Iqbal sejak kecil, bersama dengan Glen. Rian lahir di Indonesia, sedangkan Iqbal dan Glen berasal dari negara lain.
  6. Glen: Glen adalah sahabat baik Iqbal dan Rian. Dia berasal dari Mesir dan berasal dari keluarga kaya. Glen memiliki obsesi terhadap cireng Mba Wati, seorang penjual di kantin SMA Arwana. Dia juga sering mengumpulkan pulpen yang tertinggal di kelas.
  7. Tesya: Tesya adalah adik kelas Acha dan Iqbal yang juga menjadi anggota tim Olimpiade Fisika. Dia memiliki kepribadian ceria, ramah, dan pandai dalam bidang Fisika. Kehadirannya menimbulkan rasa cemburu dalam diri Acha ketika Iqbal tampak dekat dengannya.

Kelebihan Novel Mariposa

  1. Bahasa yang ringan dan mudah dipahami: Novel ini menggunakan pilihan kata yang ringan dan populer di kalangan remaja, menciptakan keterhubungan yang baik antara pembaca dan isi cerita.
  2. Representasi karakter yang berprestasi: Karakter utama, seperti Iqbal dan Acha, adalah sosok yang pintar dan berprestasi, memberikan harapan positif kepada para remaja.
  3. Kekuatan karakter perempuan: Acha, tokoh utama perempuan, memiliki keberanian dan sikap agresif dalam menyatakan perasaannya kepada Iqbal, melawan konsepsi bahwa perempuan harus menunggu.
  4. Penyelesaian konflik yang manusiawi: Konflik dalam cerita diatasi melalui komunikasi, pencarian solusi, dan rekonsiliasi, memberikan pesan positif kepada remaja untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik.

Kekurangan Novel Mariposa

  1. Keseimbangan narasi dan dialog: Porsi antara narasi dan dialog kurang seimbang, sehingga karakter tokoh tidak tergambarkan secara mendalam.
  2. Penggunaan kata-kata nonbaku: Terdapat beberapa penggunaan kata-kata nonbaku yang mungkin dilakukan untuk menyesuaikan dengan konteks tuturan sehari-hari, namun tetap menjadi kelemahan dari segi kebahasaan.

Kesimpulan

Novel “Mariposa” menyampaikan pesan agar para remaja memiliki semangat juang, bersungguh-sungguh dalam mencapai impian, dan tidak mudah menyerah.

Selain itu, sikap percaya diri, kecerdasan, dan ambisi yang ditunjukkan oleh tokoh Acha dapat menjadi contoh positif bagi para pembaca muda.

Pesan-pesan tersebut diharapkan dapat dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari oleh remaja yang membaca novel “Mariposa”.

Referensi: https://www.gramedia.com/best-seller/resensi-novel-mariposa-karya-luluk-hf/