Tanggapan TNI atas 6 Prajurit Gurur dan 9 Lainnya Disandera KKB di Nduga

Redaksi PetiknetSenin, 17 April 2023 | 20:15 WIB
Foto: Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Dokumen Istimewa
Foto: Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono. Dokumen Istimewa

Petik.net - Nduga – TNI telah memberikan penjelasan terkait isu 6 prajurit tewas, 9 disandera, dan 21 lainnya yang tidak diketahui keberadaannya akibat penyerangan kelompok kriminal bersenjata () di kawasan Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Pegunungan . TNI menegaskan, jumlah tentara yang tewas dipastikan hanya satu orang.

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman. Dia menyatakan pihaknya belum bisa memastikan kabar enam prajurit yang tewas itu.

“Terkait jumlah korban jiwa dan luka-luka, kami belum bisa memastikan jumlahnya,” kata Kolonel Herman kepada detikcom, Minggu (16/4/2023).

Herman mengatakan, saat ini pihaknya sedang memantau kejadian tersebut dan melakukan upaya pencarian dan penyelamatan.

“Kami masih dalam proses pemantauan, pencarian, dan evakuasi,” kata Kolonel Herman.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono juga menanggapi kabar enam prajurit tewas diserang . Julius mengatakan bahwa hanya satu tentara yang tewas.

“Hingga pukul 14.03 WIB, informasi fisik terkonfirmasi yang saya terima hanya satu orang, hanya satu orang,” kata Julius dalam jumpa pers, dikutip dari detikNews, Minggu (16/4).

Ia mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut mengenai kondisi prajurit pasca penyerangan KKB. Julius mengatakan, cuaca di lokasi tidak bisa diprediksi sehingga menyulitkan personel TNI untuk mencapai lokasi penyerangan.

“Jadi kami belum mendapat informasi lain karena sulit mencapai lokasi akibat cuaca yang tidak bisa diprediksi,” ujarnya.

Julius mengatakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono terus memerintahkan pencarian KKB yang menyerang prajuritnya. Yudo, menurut Julius, memerintahkan prajuritnya untuk tidak ragu mengambil tindakan.

“Perintah Panglima TNI sudah jelas, jangan ragu untuk mengambil tindakan,” ujarnya.

Pratu Arifin Tewas Setelah Ditembak dan Terjatuh Ke Jurang
Awalnya, prajurit TNI ditugaskan untuk mencari pilot Susi Air di kawasan Mugi-Mam, Kabupaten Nduga. Namun, mereka ditembak KKB pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WIB.

“Prajurit TNI yang bertugas di kawasan Nduga mencari pilot Susi Air,” kata Kolonel Herman, Minggu (16/4).

Serangan tersebut menyebabkan prajurit Pratu Miftahul Arifin tertembak dan jatuh ke dalam jurang setinggi 15 meter hingga tewas. Selanjutnya, beberapa rekannya langsung melakukan evakuasi.

“Saat mengevakuasi prajurit yang tewas, tiba-tiba rombongan KST menembaki anggota TNI lain yang sedang mengungsi sehingga terjadi baku tembak,” ujarnya.

“Jumlah pasti tentara yang menjadi korban, baik tewas maupun luka-luka, masih belum diketahui,” tambahnya.

Panglima TNI Memerintahkan Bantuan Tempur
Julius mengaku saat ini pihaknya sedang berupaya mengevakuasi prajurit dari lokasi karena beberapa prajurit masih berada di berbagai lokasi.

“Untuk kondisi prajurit lainnya masih berada di beberapa lokasi,” kata Julius, Minggu (16/4).

Ia mengatakan, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono telah memerintahkan mereka untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan dengan kekuatan maksimal.

“Untuk itu, Panglima TNI terus memerintahkan kami untuk melakukan upaya pencarian dan pertolongan dengan kekuatan maksimal,” katanya.