Novel Cinta Dalam Diam Pdf Full Episode Gratis

Redaksi PetiknetKamis, 8 Desember 2022 | 06:11 WIB
Baca Novel Cinta Dalam Diam Pdf Full Episode Gratis
Baca Novel Cinta Dalam Diam Pdf Full Episode Gratis

“Apa kebalikan dari tampil cantik dengan putri Tante Anisa?” tanyaku bingung, sepi hari ini aku dan Mama pergi ke rumah Tante Anisa untuk menghadiri pengajian yang rutin dilakukan dua bulan sekali di rumah Tante Anisa?

“Cepat pakai cadar, atau kita akan terlambat!” bukannya menjawab pertanyaan saya, mama malah menyuruh saya untuk segera memakai jilbab. Selain bajunya yang baggy, ternyata jilbab juga tak kalah baggy.

“Aduh, jilbabnya gede banget,” protesku. “Pakai punya Zahra saja.”

“Tidak, aku sudah mendapatkan pakaiannya jadi cepat dan pakai!” lagi, daripada dicap sebagai anak durhaka, lebih baik aku menuruti saja apa yang Mama mau.

Karena Pak Ujang sakit, mau tidak mau saya yang menjadi sopir ibu hari ini.

“Jangan cemberut, kecantikanmu akan hilang.” Bibirku yang tadinya maju dua sentimeter, bertambah menjadi tiga sentimeter karena Papa menggodaku, “Jangan mengemudikan mobil terlalu kencang, yang penting tiba dengan selamat.” malas menjawab perkataan Papa sehingga yang dia lakukan hanyalah mengangguk.

Sesampainya di rumah Tante Anisa, saya langsung memisahkan diri dari kerumunan ibu-ibu yang langsung heboh mengobrol saat berkumpul.

“Nyonya Nisa.” Aku menyapa Bu Nisya yang sedang sibuk mengatur makanan untuk dihidangkan saat pengajian selesai. Bu Nisya adalah anak pertama Tante Anisa, dia adalah sahabat saya di acara pengajian ini.

Wah pangling banget lihat kamu pakai ghamis seperti ini, jadi kelihatan makin cantik.

“Apakah itu Bu?” tanyaku tak percaya “Bukankah aku terlihat seperti seorang ibu karena mengenakan pakaian seperti ini?”

“Siapa bilang ibu kaya? Kamu cantik dengan pakaian tertutup seperti ini.”

Masih sulit dipercaya betapa cantiknya penampilan saya dalam gaun ini, tubuh mungil saya, yang tingginya hanya lebih dari 150 kaki, membuat saya terlihat lebih kecil dengan pakaian seperti ini.

Bagi mbak Nisya memang terlihat cantik mengenakan dress ini, mungkin karena memiliki perawakan seperti gadis arab, jadi sudah pasti cocok memakai baju seperti ini.

“Bisakah Aku Seperti Fatimah Az-Zahra?” kataku sambil membaca sampul buku yang tergeletak di samping Bu Nisya “Buku apa ini, Bu?” tanyaku ingin tahu.

Inilah buku tentang akhlak mulia putri tercinta Nabi Muhammad SAW. Ibu Nisya menjelaskan.

“Sampul bukunya bagus banget Bu, bikin mata saya adem melihatnya.”

“Tidak hanya rencananya yang bagus, isinya juga sangat bagus.” jelas Mbak Nisya “Mau baca?” Tawaran Bu Nisya.

“Tidak, aku tidak suka membaca buku seperti ini, jika itu , aku menginginkannya.”