Kisah cinta Dilan dan Ancika dimulai ketika Dilan mengunjungi SMA Ancika untuk memberikan ceramah motivasi. Ancika yang terkesan dengan pidato Dilan, memutuskan untuk mengikuti kelas private yang diajarkan oleh Dilan di kampusnya. Persahabatan mereka semakin dekat ketika Dilan membantu Ancika mengatasi masalah keluarganya.
Namun, hubungan mereka diuji ketika Dilan memutuskan untuk berhenti kuliah dan kembali ke kampung halamannya. Ancika merasa kecewa karena Dilan tidak memberitahunya terlebih dahulu. Namun, Dilan kembali ke kota dan meminta maaf atas keputusannya. Kisah cinta mereka semakin romantis dan penuh liku-liku ketika Ancika mengetahui bahwa Dilan masih bertemu dengan Mantan pacarnya, Milea.
Bagaimana kisah cinta Dilan dan Ancika selanjutnya? Akankah mereka bisa bersama di akhir cerita? Untuk mengetahui selengkapnya, kamu bisa membaca novel “Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995” yang begitu menarik dan menyentuh hati.
Review Novel Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995
Tokoh Utama dalam Novel
Tokoh utama dalam novel “Ancika: Dia yang Bersamaku Tahun 1995” adalah Dilan dan Ancika. Dilan adalah seorang mahasiswa di ITB yang tampan, pintar, dan berjiwa romantis. Dia terkenal sebagai sosok yang humoris dan cerdas di lingkungan kampusnya. Sementara itu, Ancika adalah seorang siswi SMA yang berumur 17 tahun. Dia adalah seorang gadis yang cerdas, mandiri, dan berani. Ancika memiliki kepribadian yang kuat dan pandai menyampaikan pendapatnya.
Ketika Dilan dan Ancika bertemu, mereka mulai menjalin persahabatan yang kemudian berkembang menjadi kisah cinta yang indah. Dilan dan Ancika adalah pasangan yang saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Dilan yang memiliki sifat romantis selalu membuat Ancika merasa spesial dan bahagia, sedangkan Ancika yang memiliki sifat mandiri dan cerdas selalu membantu Dilan dalam mengatasi masalah.
Mereka berdua juga dihadapkan pada berbagai masalah yang menguji hubungan mereka. Salah satu masalah yang dihadapi adalah ketika Dilan memutuskan untuk berhenti kuliah dan kembali ke kampung halamannya. Ancika merasa kecewa karena Dilan tidak memberitahunya terlebih dahulu. Namun, Dilan kemudian kembali dan meminta maaf atas keputusannya.